Langsung ke konten utama

Solo International Performing Arts (SIPA) 2025 Akhiri Perayaan Seni Tiga Hari dengan Pertunjukan Spektakuler

 



SURAKARTA (07/09/2025) – Solo International Performing Arts (SIPA) 2025 resmi menutup rangkaian festival tiga hari dengan gemilang di Pamedan Pura Mangkunegaran pada hari ketiga, Sabtu (06/09/2025). Acara ini sukses menarik ribuan penonton untuk menyaksikan perhelatan seni bertaraf internasional ini dari hari pertama hingga penutupan yang meriah di hari ketiga. Hari terakhir ini menghadirkan enam penampilan istimewa dari dalam dan luar negeri, yang masing-masing mengusung kekuatan dan semangat kolaborasi lintas budaya.

Selama tiga hari berturut-turut, SIPA telah menyajikan beragam pertunjukan yang spektakuler dari berbagai daerah, baik dalam negeri maupun luar negeri. Perpaduan antara seni tari, musik, hingga teater disuguhkan secara apik di atas panggung seni terbuka.

Pada malam ketiga ini, pertunjukan dibuka oleh penampilan dari Samohung, delegasi asal Trenggalek, Indonesia. Karya yang dibawakan berjudul “The Human Boar”, sebuah tari kontemporer yang menjadikan tubuh sebagai perwujudan dari kerusakan lingkungan dan renggangnya hubungan manusia dengan alam.

Dilanjutkan oleh penampilan dari Langenpraja Mangkunegaran yang menampilkan harmoni adiluhung khas keraton. Penampil asal Kota Solo ini membawakan penampilan berjudul “Taman Soka”, yaitu berkisah tentang Epos Rama dan Sinta. Kemudian, Dongbaek Circus dari Korea Selatan membawakan penampilan berjudul “Dongbaek Carnival” yang merupakan sebuah proyek ansambel musik lintas genre. Pertunjukan ini memadukan perpaduan musisi klasik terkemuka Korea dan maestro Gugak (musik tradisional Korea).

Selanjutnya, Delegasi asal Spanyol, Colectivo Glovo membawakan karya bertajuk “Alleo”, yaitu sebuah pertunjukan yang didasarkan atas gagasan terhadap menara pengawas. Dua penari sekaligus koreografer, Hugo Pereira dan Esther Latorre, menghadirkan gerakan puitis yang menggambarkan kekuatan, kesepian, sekaligus pergulatan batin manusia dalam menghadapi hal yang asing.

Masih dari Korea Selatan, POD Dance Project tampil dengan karya “How’s Open”. Pertunjukan ini unik karena mengubah proses teknis panggung menjadi tontonan artistik. Para penari berperan sebagai kru panggung yang menyusun dan membongkar set dengan koreografi energik, menawarkan refleksi tentang “bagaimana panggung tercipta.”

Sebagai penampil terakhir, Duo Etnicholic asal Malang menyuguhkan karya berjudul “Cahaya Abadi Leluhur”. Karya ini terinspirasi dari warisan dari leluhur yang terus hidup dalam ritual, tarian dan suara dari pulau-pulau.

Sebagai simbol penutup, acara ditandai dengan prosesi pemukulan kenong oleh Basuki Teguh Yuwono, S.Sn., M.Sn., selaku Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Prof. Dr. Bambang Sunarto, S.Sen., M.Sn., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik Institute Seni Surakarta (ISI), Dr. Dra. R.Ay. Irawati Kusumorasri, M.Sn., sebagai Direktur SIPA.

Basuki Teguh Yuwono, S.Sn., M.Sn., sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah pun turut memberikan sepatah dua patah kata dalam sesi closing ceremony. Menurutnya, SIPA adalah sebuah ruang kolaborasi yang sukses mempertemukan kebudayaan asing dan dalam negeri hingga menjadi sebuah panggung hiburan yang dapat dinikmati oleh seluruh penonton dari berbagai kalangan utamanya adalah generasi Z. Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada Dr. Dra. R.Ay. Irawati Kusumorasri, M.Sn., dan seluruh penyelenggara atas suksesnya SIPA 2025 digelar pada tahun ini.

“Kita tunggu bersama-sama penyelenggaraan SIPA ditahun-tahun yang akan datang, semoga semakin sukses dan berdampak luas terhadap kemajuan kebudayaan,”

Duo Etnicholic menutup SIPA 2025 dalam sesi closing performance dengan diiringi kembang api yang meriah. Pertunjukan ini menjadi perayaan atas berakhirnya SIPA 2025 selama tiga hari berturut-turut di Pamedan Pura Mangkunegaran.

Dengan ini, SIPA 2025 resmi ditutup dan sukses menjadi ajang pertukaran budaya yang memberikan kesan yang mendalam bagi seluruh penonton yang hadir. Ribuan penonton telah menyaksikan berbagai macam pertunjukan dari berbagai budaya baik dalam negeri dan luar negeri secara daring maupun luring. Selain itu, festival ini memberikan dampak yang positif dalam berbagai aspek termasuk ekonomi melalui peningkatan kunjungan wisatawan.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyambut Seni Pertunjukan Multikultural di Gedung Teater Besar ISI Surakarta dan Pamedan Pura Mangkunegaran

  SURAKARTA   [30/08/2024] – Solo International Performing Arts (SIPA) 2024 kembali memukau penonton pada hari kedua yang berlangsung di dua lokasi ikonik, yakni Gedung Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Pamedan Pura Mangkunegaran. Sebanyak sepuluh pertunjukan memeriahkan malam ini, menampilkan kekayaan budaya dari berbagai daerah di Indonesia hingga kebudayaan mancanegara. Festival dimulai dengan sambutan oleh Direktur SIPA, Dra. R. Ay. Irawati Kusumoasri, M.Sn. "Tahun ini sangat spesial, ada dua pagelaran di Pamedan Mangkunegaran dan ISI Surakarta dalam satu malam. Alangkah bahagianya saya berhasil menggandeng ISI Surakarta, ini merupakan impian saya yang baru terlaksana tahun ini,” sambut Irawati. Dalam momen ini, Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S. Kar., M. Hum, juga menyampaikan sambutan hangatnya kepada seluruh tamu yang hadir memeriahkan acara SIPA 2024. “Pagelaran SIPA yang awalnya hanya milik Solo, kini telah menjadi milik bersama...

Pusling (Puasa Sinema Keliling) 2025 Hadir dengan Tema "Jaburan": Merajut Silaturahmi Lewat Film

       Karanganyar , 22 Maret 2025 – Program Nonton Barengan dengan konsep Pusling (Puasa Sinema Keliling) resmi digelar untuk pertama kalinya di tahun ini dengan mengusung tema "Jaburan." Program tahunan ini bertujuan untuk memperkenalkan komunitas alumni UIN Surakarta kepada komunitas lain melalui medium film dan diskusi sinema.Meski fokus di Karanganyar, kegiatan ini berlangsung di tiga lokasi berbeda guna memperluas jangkauan serta membangun jejaring antar komunitas film dan budaya. Acara dibuka dengan sambutan oleh Rizqi Hidayatulloh Nasution , alumni UIN Surakarta tahun 2017, yang menjadi salah satu penggerak program utama ini.      Sebagai bagian utama program, empat film yang ditayangkan dalam kegiatan ini, masing-masing menghadirkan kisah unik yang erat dengan tradisi, budaya, serta refleksi kehidupan masyarakat: 1. "Lebaran dari Hongkong" – Sutradara: Achmad Faishol 2. "Ji Dullah" – Sutradara: Alif Septian 3. "Ketupat Opor & Lebaran...

RAPAT KERJA DAN BUKA BERSAMA PERMATA TELEVISI 2025

     Boyolali , 15 Maret 2025 – Permata TV sukses menggelar Rapat Kerja (Raker) tahun 2025 di Balai Desa Donohudan, Ngemplak, Boyolali dengan penuh semangat. Acara ini bertujuan untuk merumuskan rencana kerja satu tahun ke depan serta memperkuat koordinasi antar divisi dalam organisasi. Kegiatan berlangsung dari siang hingga malam. Tepat pukul 13.20 WIB, acara dibuka oleh MC, diikuti dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh Tifal serta pembacaan tilawah oleh Luthfi.      Sesi sambutan turut mengisi jalannya acara, dimulai dari Ketua Panitia Cahaya, Direktur PTV yaitu Faozan, mereka menyampaikan apresiasi atas dedikasi seluruh anggota serta harapan agar Raker kali ini menjadi momentum strategis dalam pengembangan organisasi.Memasuki inti acara, masing-masing divisi menyampaikan presentasi mengenai program kerja mereka untuk satu tahun kepengurusan. Presentasi diawali oleh Faozan yang memaparkan rencana Badan Pengurus Harian (BPH), diikuti oleh divisi Huma...